Senin, 03 Maret 2014

Klaten – Kediri Bersepeda Selama 21 Jam Menuntut Ilmu

Hardjono (memakai topi) beserta sepeda yang dipakai ke Kediri
Hardjono Mubaligh Senior, warga Klaten, Jawa Tengah ini terbilang luar biasa. Begitu mendengar ada asrama hadits Ibnu Majjah di Pondok Wali Barokah, Kediri, mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 15 Januari 2014 ia membulatkan tekad meraih ilmu. Alasan naik sepeda, bukan karena jalur Klaten ke Kediri tak ada angkutan umum, tapi karena lebih ekonomis bagi kehidupannya yang sederhana. Bekal yg dibawa mengikuti asrama untuk makan selama 15 hari hanya cukup untuk makan sehari sekali, itupun menu yang sederhana, dan meninggalkan bekal untuk anak isterinya di Klaten ala kadarnya.


Banyak peserta asrama yang memposting dirinya di jejaring sosial dalam perjuangannya menempuh perjalanan panjang selama 21 jam, menggunakan sepeda ontel dari Klaten menuju Kediri demi menuntut imu. "Katanya saya masuk internet ya? Padahal internet itu apa saya juga nggak tau hehe” canda Hardjono saat ditemui.



Selamat mas Hardjono telah dicatat oleh Malaikat sebagai ibadah yang setara dengan berjuang fi sabilillah sesuai Hadits :


Barang siapa yang keluar dari rumah untuk mencari ilmu sebagaimana  fi sabilillah sampai dia kembali.

Hardjono menuntut ilmu karena memenuhi perintah Rasulullah SAW,  sabda beliau :



Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.

Dan Hardjono sadar betul kalau ada kesempatan mencari ilmu namun enggan mencarinya akan terkena sanksi  :


Lebih beratnya penyesalan manusia di hari kiamat nanti adalah orang yang punya kesempatan untuk mencari ilmu di dunia tetapi tidak mau mencarinya.

Perjuangan belum selesai, silahkan mengajarkan ilmu yang telah diperoleh kepada warga Klaten.


Semoga Allah SWT paring manfaat dan barokah. Amiiin.

10 Air Mancur Terindah di Dunia

1. Fountains of Bellagio (Las Vegas): Pertunjukan Koreografi Air

Fountains of Bellagio Hotel di Las Vegas (AS) adalah sebuah kolam air mancur besar dengan pertunjukan yang melibatkan cahaya dan musik. Pertunjukan ini dapat dilihat dari sejumlah titik tertentu di the Strip, dari jalan dan dari bangunan tetangganya. Pertunjukan air tersebut dilaksanakan setiap 30 menit di sore dan awal malam hari, dan setiap 15 menit mulai 8 PM hingga dini hari.

The Fountains dibangun di atas danau buatan seluas sembilan ekar. Gerakan air diatur mengikuti berbagai musik; contohnya meliputi "Fly Me To The Moon" (Frank Sinatra), "Time to Say Goodbye" (Sarah Brightman dan Andrea Bocelli) dan "My Heart Will Go On" (Celine Dion).

Menurut mitos urban danau ini diisi dengan air kotor dari hotel, padahal menggunakan air segar, yang dibor beberapa dekade sebelumnya untuk mengairi lapangan golf yang sebelumnya menempati tanah itu.

Faktanya, air mancur ini menggunakan lebih sedikit air daripada lapangan golf. Mereka menggunakan jaringan pipa bawah tanah dengan lebih dari 1.200 selang yang menjadikannya mungkin untuk melakukan pertunjukan air mancur bersama dengan 4.500 lampu. Diperkirakan bahwa danau air mancur ini memakan US$50 juta dalam pembuatannya.


Sekejam Apakah Ponsel-Ponsel Disiksa Sebelum Dijual ke Pasar?

Penasaran ingin tahu seperti apa siksaan fisik ponsel, sebelum dikemas dalam box manis dan sampai ke tangan kamu? Nokia sebagai produsen ponsel terbesar didunia membeberkan sejumlah penyiksaan terkejam pada ponsel-ponselnya di sebuah "kamp" konsentrasi.

Untuk bisa lolos sampai ke tangan kamu setiap ponsel ini setidaknya harus melewati 200 kali lebih uji mekanis. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas produk yang terbaik.

Bentuk siksaan yang paling ringan adalah dengan menempatkan ponsel nokia di sebuah alat pengocok yang sudah dicampur dengan material keras (pasir, biji logam dan plastik) . Hal ini untuk menguji apakah pada penggunaan yang bercampur dengan benda-benda logam semisal kuncil mobil dll, body ponsel termasuk cat dan logamnya dipastikan masih bertahan untuk tidak tergores atau penyok.