Selasa, 15 Desember 2009

Hari Bersejarah Suryo Agung

Republika online.
13 Desember 2009. Itulah hari bersejarah buat Suryo Agung Wibowo. Maka, ia pun berteriak lantang, ''13 December is my day .'' Kata-kata ini, ia teriakkan setelah  sprinter Indonesia ini memecahkan rekor dari nomor paling bergengsi di lintasan atletik, yakni lari 100 m putra.

Dengan catatan waktu 10,17 detik, ia pun mengokohkan posisinya sebagai manusia tercepat Asia Tenggara. Catatan waktu itu jauh lebih baik ketimbang saat ia mencetak rekor SEA Games 2007 lalu, 10,25 detik.

''Saya sungguh tidak menyangka karena saya hanya menargetkan 10,20 detik. Ternyata bisa jauh lebih baik dengan waktu 10,17 detik. Ini sungguh luar biasa,'' ujar Suryo usai kemenangannya di lintasan atletik Stadion Utama. Asal tahu saja, stadion inilah yang menjadi kuburan bagi tim sepak bola Indonesia yang tersingkir setelah dikalahkan Myanmar 1-3 di babak penyisihan. Tapi buat Suryo, stadion ini memberi berkah.

Suryo kemudian memeluk rekannya Fadli yang meraih perunggu dengan catatan waktu 10,61 detik. ''Ini teman saya, meraih medali perunggu,'' kata Suryo sambil merangkul Fadli. Medali perak diraih  sprinter Thailand, W Sonde, dengan catatan 10,30 detik.


Suryo dan Fadli pun kemudian berpelukan sembari diselimuti bendera Merah Putih. Fadli yang sebenarnya tidak ditargetkan untuk meraih medali, tak mampu berkata-kata karena terharu.

Suryo yang sudah diterima sebagai pegawai negeri di Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga itu berkali-kali mengucapkan puji syukur kepada Yang Maha Kuasa. Tak lupa, ia pun menyampaikan salam dan ucapan terima kasih kepada keluarga, terutama kedua anaknya.

''Bonus yang nanti akan saya terima, yang jelas akan saya simpan untuk masa depan kedua anak saya,'' kata Suryo tentang bonus sebesar Rp 200 juta untuk peraih medali emas yang sudah dijanjikan pemerintah.

Selain di nomor bergengsi 100 meter, Suryo pun bakal turun di nomor 200 meter. Bagaimana peluangnya di nomor ini? Ia belum berani berspekulasi. ''Kita lihat saja nanti. Saya belum bisa memperkirakannya.''Ah, sang jawara memang biasanya rendah hati. Suryo, selamat!

Tidak ada komentar: