Selasa, 15 Desember 2009

Masalah Pengelihatan Mempengaruhi Minat Belajar Anak

MEMASUKI tahun pertama sekolah, Anda begitu sibuk menyiapkan peralatan sekolah untuk buah hati. Mulai dari baju seragam hingga berbagai alat tulis. Pernahkah mengecek bagaimana ketajaman matanya?

Mata merupakan salah satu sarananya memahami pelajaran. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan dari The Vision Council of America (VCA), 80 persen pembelajaran seorang anak dilakukan secara visual. Jika Anda lalai memerhatikannya, bukan tak mungkin anak sulit berkembang di sekolah.

Asosiasi nirlaba yang bergerak di bidang optik tersebut membeberkan, lebih dari 10 juta anak-anak di Amerika Serikat memulai tahun pertama sekolah dengan masalah penglihatan yang tak terdeteksi.

Sebuah penelitian yang telah mereka lakukan menunjukkan hasil bahwa 70 persen dari 2 juta anak usia sekolah di Amerika Serikat menderita berbagi tipe kerusakan penglihatan. Kerusakan ini termasuk ocular motor atau disfungsi binocular.

Survei terakhir yang dilakukan VCA mengatakan, sebenarnya 6 persen orangtua tahu bahwa masalah penglihatan pada anak-anak akan mengakibatkan mereka sulit belajar. Sayangnya, kurang dari setengah orangtua yang membawa anak-anak mereka untuk menjalani treatment pengobatan atau sekadar latihan mata secara komprehensif.

Berikut sembilan indikasi anak-anak punya masalah penglihatan, seperti dikutip dari Health24:

1. Mengedipkan dan menutup satu mata
2. Membaca dalam jarak dekat
3. Sakit kepala, pusing, dan mual
4. Memiringkan kepala hanya ke satu sisi
5. Menggunakan sebuah jari untuk memberi tanda saat membaca
6. Kehilangan halaman buku saat membaca
7. Sering melamun
8. Menunjukkan tanda-tanda penurunan potensi
9. Sering mengucek mata.


Karenanya, berikan bekal pendidikan anak dengan baik. Bukan sekadar materi dan ilmu, penglihatan juga tak kalah penting.

Tidak ada komentar: